“HAPPY BIRTHDAY SOBAT”
Namaku Diana Putri Salsabila. Aku duduk di kelas 9 di salah
satu sekolah menengah pertama di Bangkalan. Panggil saja aku Silla. Begitulah
sehari-harinya aku dipanggil. Meskipun sebenarnya sebagian temanku heran
mengapa aku diberi nama itu, padahal nama itu tak ada hubungannya dengan nama
lengkapku.
“mengapa aku diberi nama itu ma?” ucapku.
“dulu saat mama kuliah, teman mama bernama Silla. Dia sangat
pintar. jadi, mama memberi nama itu agar kamu juga pintar seperti dia.” jawab
mamaku.
Begitulah jawaban mama saat aku bertanya mengenai hal itu.
Memang aneh alasannya, tapi cukup masuk akal koq. Nama itu memang tak terlalu bagus, namun nama itu sangat
berarti untukku. Aku tak suka apabila seseorang memanggilku dengan nama lain.
Apalagi dengan sebutan-sebutan teman-temanku yang kadang-kadang tak enak di
dengar oleh telingaku. Namun, aku tak merespon nama-nama itu. Terserah mereka
mau memanggilku apa. Yang jelas namaku Silla. Postur tubuhku tergolong kecil.
Tinggiku tak seberapa. Aku juga sangat kurus. Begitulah teman-teman menilaiku.
Hehehe . memang sih, tapi aku tak perduli.
Aku memiliki tiga sahabat. Selama hampir satu tahun, aku
bersahabat dengan mereka. Aku memiliki nama special. Sahabat-sahabatku
memanggilku si Tikus. Memang aneh, namun aku suka panggilan itu. Sahabatku yang
pertama bernama Nyima. Aku memanggilnya si Cacing. Dia berumur lebih muda
dariku, namun dia sangat bersifat dewasa. Itulah yang membuatku suka padanya.
Diantara semua sahabatku, dialah yang paling sabar. Tubuhnya berisi (maksudnya
gemuk). Maklum, dia sangat suka makan, namun tubuhnya tak tinggi. Karena
itulahlah dia kelihatan bulat.
Sahabatku yang kedua bernama Fifa. Dia suka bergaul dengan
siapa saja. Orangnya cantik dan baik. Karena kecantikannya, banyak lelaki yang
menyukainya. Dialah yang paling muda diantara semuanya. Jadi, sikapnya memang
kadang-kadang seperti anak-anak. Tapi tak jadi masalah untukku bersahabat
dengannya. Meskipun dia yang paling muda, Namun diantara kita postur tubuhnya
adalah yang paling besar. Aku memanggilnya si Tomcat. Lucu ya..
Sahabatku selanjutnya bernama Lili. Umurnya setara denganku
namun dia juga sering bersifat kekanak-kanakan. Dia memakai kacamata dan dialah
yang paling exis diantara kita. Namun dia sangat baik dan lucu. Nama specialnya
adalah si ulat.
Aku dilahirkan tanggal 19 November 1997. Yang unik, tanggal
lahirku dan saudaraku sama. Kakak ku juga lahir ditanggal itu. Tak lama lagi
aku akan berulang tahun yang ke-15 tahun.
Malam ini malam minggu. Aku pergi untuk menonton pertunjukan
pencak silat di lapangan. Sahabat-sahabatku juga menonton pertunjukan itu. Aku
tak sabar untuk segera menonton pertunjukan itu. Perasaanku sangat senang malam
itu.
Awalnya tak ada masalah antara aku dan sahabatku. Namun,
tiba-tiba terjadi kesalahpahaman antara aku dan sahabatku. Mereka lebih
mempercayai orang lain daripada aku. Salah satu temanku memfitnahku. Aku tak
tau apa salahku, namun dia sangat sering memfitnahku. Dan ini yang paling
parah. Dia memfitnahku sampai semua sahabatku marah padaku.
Aku memutuskan untuk pergi dan menjauh dari sahabat-sahabatku.
Aku pikir sekarang bukan saat yang tepat untuk meminta maaf.
Keesokan harinya.
Aku berusaha meminta maaf kepada semua sahabatku. Meskipun
sebenarnya aku juga kecewa kepada mereka. Mereka lebih mempercayai orang lain
daripada sahabatnya sendiri.
Aku berusaha untuk bersifat dewasa. Aku lebih memilih
mengalah dan meminta maaf.. Aku menyadari bahwa persahabatan tak bisa ditukar
dengan apa-apa. Apalagi persahabatan yang udah aku jalanin selama hampir satu
tahun akan hancur cuma gara-gara hal yang tak penting seperti semua ini. Itu
tak mungkin!. Sahabat sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri. Aku tak
mungkin memutuskan tali persahabatan dengan semuanya.
“maaf temen-temen. Kalau emang aku salah maafin aku” ucapku
“iya.. kita maafin kamu tikus.. kita gak marah sama tikus.”
Fifa menjawabku
Akhirnya masalah ini selesai juga. Rasanya lega banget.
Seneng banget bisa bersahabat dengan mereka lagi. Mending aku lupain yang udah terjadi
dan memulai hari baru ini.
Tak lama lagi aku akan berulang tahun. Umurku akan bertambah
satu tahun. Aku tak sabar menanti datangnya hari itu. Hari dimana aku
dilahirkan di dunia ini. Aku berharap hari itu menjadi hari yang paling
berkesan untukku. Meskipun banyak masalah yang sudah aku lewati, namun aku tak
boleh senang dulu. Karena mungkin hari esok akan terjadi masalah-masalah yang
lebih berat lagi.
“ulang tahunmu sebentar lagi. Apa yang kau minta dari mama?”
Tanya mamaku.
“aku tak meminta apa-apa ma. Aku cuma berharap disaat ulang
tahunku nanti, mama akan selalu ada untukku.”jawabku.
Mamaku hanya membalasnya dengan sebuah senyuman manis. Aku
sangat bahagia disaat aku dekat dengan mama. Jadi, aku berharap dihari ulang
tahunku, mama akan selalu ada buat aku. Aku juga berharap semua keluarga dan
sahabat-sahabatku juga ada disaat hari bahagia itu.
Hari demi hari telah berlalu.
Ternyata benar dugaanku. Masalah tak henti-hentinya datang
diantara persahabatanku. Nyima marah begitu saja kepadaku. Aku juga tak tau alasan
dia marah kepadaku. Dia pikir aku adalah seorang penghianat.
“mulai sekarang aku keluar dari persahabatan ini!”ima
mempertegas ucapannya
Aku tak berkata apa-apa. Sekarang semua sahabatku
menyalahkanku. Mereka pikir, akulah penyebab semua ini. Sepertinya Nyima marah
besar kepadaku. Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi. .
Sekarang persahabatanku hancur berantakan. Semuanya tak
seperti yang aku harapkan. Ulang tahun yang aku idam-idamkan tak akan pernah
terjadi.
Ulang tahunku tak lama lagi. Tapi, masalah ini belum selesai
juga. Rasa bersalah terus menghantuiku. Aku berusaha untuk memperbaiki
persahabatanku ini. Namun, tak ada yang mendengarkanku. Sekarang semua
sahabatku juga marah kepadaku karena suatu masalah yang aku juga tak tau.
Hari ulang tahunku pun tiba. Aku sangat senang menyambut
datangnya hari ini. Semua keluargaku memberi ucapan selamat kepadaku. Kedua
orang tuaku membangunkanku sangat pagi dan memberiku ucapan selamat. Aku
mendapat sebuah kado yang sangat indah. Kakak sulungku juga memberiku sebuah kado yang
berisi boneka yang sangat besar. Semua teman-teman sekolahku juga memberiku
ucapan selamat. Satu ucapan selamat saja sudah membuatku sangat bahagia.
Sudah berjam-jam aku menantikan ucapan selamat dari
sahabatku. Namun, tak ada satupun yang memberiku ucapan selamat. Raut wajahku
berubah. Aku seperti orang yang tak mempunyai semangat hidup. Di sekolah aku
hanya terdiam. Menantikan ucapan selamat itu.
“mengapa wajahmu seperti orang tak sehat Sil? Apakah kau
sakit?”Tanya salah satu temanku.
“aku tak apa. Tak perlu kau khawatirkan aku.”jawabku pelan.
Bel sekolah pun berbunyi. Pertanda waktunya tuk pulang.
Namun, smpai saat ini taka da yang memberiku ucapan selamat.
“apakah mereka lupa hari ulang tahunku?”ucapku dalam hati.
Aku memaklumi hal itu
karena mungkin mereka marah kepadaku. Namun, aku sangat berharap dihari ulang
tahunku ini semua sahabatku ada disini.
Siang, sore, malam. Tak ada yang membrik ucapan selamat. Aku
hanya inginkan satu hal saja. Namun tak terkabul juga. Aku kira hari ini tak akan memjadi hari
terbaikku. Mungkin hari terbaikku akan datang dilain waktu.
“Semuanya pasti akan indah pada waktunya..”
Itulah ucapan mamaku yang selalu aku ingat.
Hari sudah semakin larut malam. Aku pikir sahabatku memang
sudah lupa dengan semua ini. Lebih baik aku istirahat saja. Karena besok aku
juga harus sekolah.
Tiba-tiba tepat jam 22.19 WIB mama membangunkanku.
“ada apa ma?”tanyaku.
“ada yang ingin bertemu denganmu di halaman sana”ucap
mamaku.
Aku bangun dari tempat tidurku meskipun sebenarnya aku
sangat mengantuk. Malam-malam begini, siapa yang ingin bertemu denganku?
Saat aku keluar rumah, udaranya sangat dingin. Semuanya
sunyi. Tak ada satu orangpun di sini.
“mama bilang orang itu ada disini. Namun, mengapa tak ada
satu orang pun disini?”ucapku dengan perasaan mulai tak enak.
Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundakku. Semua
sahabatku datang dan membawakan sebuah cake yang bertuliskan namaku. Mereka
menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Semuanya seperti mimpi. Aku tak menyangka
semua sahabatku akan datang dan memberiku sebuah kejutan. Aku kira mereka akan
membenciku. Aku kira mereka melupakan hari ulang tahunku, tapi ternyata mereka
masih ingat akan hari ulang tahunku. Mereka memberikan aku sebuah ucapan
selamat yang tak mungkin ku lupakan. Semua orang-orang yang aku sayangi datang
saat ulang tahunku. Itulah yang menjadikan hari ini menjadi sangat berkesan
untukku. Pengalaman indah dihari ulang tahunku.
“maafin kita ya.. Sebenernya kita udah berbohong sama kamu.
semua masalah yang udah terjadi akhir-akhir ini cuma sandiwara kita aja.
Sebenernya kita gak marah sama kamu koq.
Kita juga tetep sahabatmu. Kita gak bakalan lupa hari dimana kamu dilahirkan di
dunia. Selamanya kita akan bersahabat.”
“HAPPY BIRTHDAY SOBAT…”
“YOU
ARE MY BEST FRIEND FOREVER”
Itulah
kata-kata yang sangat berkesan dan berharga untukku. Selamanya kata-kata itu
akan selalu ada dihatiku.
“TERIMAKASIH
SOBAT”
“kalian
membuat hari ini sangat berkesan”.
Dwi Rahayu Novianti~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar