^SEBATAS
LIRIK LAGU^
“Ah…
aku bisa gila.. aku bisa gila!”ucapku sendiri seraya memegangi kepalaku. Kenapa
wajah pria itu selalu menghantuiku. Senyumnya, kenapa senyumnya ada di
mana-mana. Ada apa denganku? Aku tak habis pikir, mengapa aku selalu mikirkannya.
Ah, kenapa aku harus bertemu dengannya?
Aku
mengaguminya dari kejauhan. Melihat dia yang tertawa lepas dengan
teman-temannya. Seakan ku terhipnotis pada pandangan pertama. Perasaan ini
semakin menjadi-jadi saat dia berjalan mendekat. Aku tak yakin dia akan
berjalan ke arahku. Namun dugaanku salah, dia mendekat dan berbisik memberi
satu pertanyaan untukku. Sepertinya dia ingin lebih mengenal aku, dan aku pun
sama.
Seiring
berjalannya waktu, hubunganku dan dia semakin dekat. Sepertinya aku memiliki
perasaan lebih untuknya. Entahlah perasaan apa itu. Aku tak mengerti. Yang
jelas aku sangat takut kehilangannya dan aku berharap aku akan menjadi
seseorang yang special untuknya. Yang membuatku lebih bahagia saat ku tau bahwa
dia adalah kakak kelasku. Kita semakin dekat, bahkan dia memanggilku “Tikus Merangkak”
aku pun membalas panggilan itu dengan panggilan “Monyet Dekil”. Lucu memang
panggilan itu :D aneh pula. Tapi aku suka panggilan itu. Panggilan itu adalah
panggilan terindah untukku.
Semua
nya berawal pada hari ini. Tepat tanggal 28 September 2013, tepat hari dimana
aku dilahirkan di dunia ini. Umurku semakin dewasa dan semakin mendekati
kematian. Namun aku sangat bersyukur, di umur ku yang ke 15 tahun ini, masi
banyak orang-orang yang menyayangiku. Kasih sayang keluargaku, kasih sayang
Sahabat-sahabatku dan adanya dia yang semakin melengkapi kebahagiaanku di hari
ini. Aku sangat berharap hari ini akan menjadi hari yang sangat mengesankan
untukku. Aku harap orang yang aku sayang akan ada di hari ini.
Semuanya
memang benar. Hari ini hari bahagia untukku. Bahkan hari ini tak akan bisa aku
lupakan. Saat sahabatku memberiku kejutan dan menyanyikan lagu ulang tahun
untukku saat itu lah aku merasa sangat bahagia. Aku tertawa lepas seakan-akan
tak memiliki satu beban pun. Melihat kebahagiaan, keceriaan, dan senyuman yang
sangat manis terpancar dari wajah sahabat-sahabatku. Aku pun berharap dia
datang dan ikut memberikanku kejutan.
“Dia?
Dimana dia? Nyekil dimana? Mengapa ku tak melihat senyum indahnya dibalik
senyum-senyum indah sahabat-sahabatku?” ku bergerak mencari senyuman itu. Salah
satu sahabatku menjulurkan tangannya dan memberikan sepucuk surat untukku.
Perlahan aku membuka surat itu dengan perasaan harap yang sangat besar. Disitu
tertuliskan nama nya yang sangat indah. Namun disitu pula dia menuliskan bahwa
dia tidak bisa memberiku kejutan karena ada kepentingan lain yang lebih
penting. Senyum itu seakan luntur. Rasa kecewa seketika melanda hatiku.
Senyum-senyum ini seakan tak berharga dan tak berarti.
Aku
berjalan keluar. Dengan berat hati, ku langkahkan kaki ini. Langkah dan
pikiranku seakan tak menyatu. Ku berharap di seberang jalan sana dia tersenyum
manis untukku. Aku tak berharap lebih. Aku hanya ingin dia disini. Hanya itu!.
Namun semua itu hanya angan-angan kosongku.
“Sov!” sepertinya aku mendengar seseorang
memanggilku dari kejauhan. Namun ku tak yakin suara itu benar-benar untukku. Ku
teruskan perjalanan ini dengan hati yang tak menentu. Namun untuk yang kedua
kalinya suara itu terdengar lagi. Bahkan lebih jelas. Ku tolehkan kepala ini
dan mataku terbelalak. Jantungku berdetak begitu kencang. Ku melihat di
seberang jalan sana ada seorang lelaki yang menorehkan senyum manis untukku.
Ternyata lelaki itu dia. Lelaki itu Nyekil. Dia melambaikan tangan nya
seakan-akan dia tak ingin aku pergi. Dia berlari menyeberang dengan nafas yang
amat tergesa-gesa.
Ku
tak menyangka, dia berdiri di hadapanku dan ini benar-benar nyata. Senyum itu
benar-benar ada. “Selamat Ulang tahun tikus merangkak” dia lontarkan kalimat
manis itu dari mulutnya dangan nafas nya yang masih tergesa-gesa. “Maafkan aku.
Maaf karna aku telat datang hari ini sov. Kamu jangan sedih. Aku pasti datang.
Itu pasti, aku tak akan pernah membuatmu kecewa.” Mendengar kalimat itu seakan
rasa kecewa ku yang amat besar itu hilang. Aku melihat senyum yang tulus dari
dirinya. Rasa kecewa itu berubah seketika menjadi perasaan bahagia. Dia
memberikanku kejutan dan menyanyikan satu lagu untukku. Masih teringat jelas
lirik lagu itu. Lirik lagu itu ..
“Ku cinta kau saat ini, lebih dari hari yang kemarin.
Dan akan ku berikan lebih dan lebih sampai akhir hayat
nanti”
Lirik
itu masih teringat jelas. Bahkan tak sedikitpun aku lupa. Namun dari sepenggal
lirik itu, timbul satu pertanyaan dibenakku. “Apa maksud lirik lagu itu?
Berartikah lagu itu untuknya?” anganku semakin berharap. Apakah aku berarti
untuknya? Apa arti diriku untuknya? Kadang ku merasa kita teman, lebih dari
teman, dan kadang bukan siapa-siapa untuknya.
“Ah.
Harapan apa lagi ini? Hanya harapan kosong!” teriakan yang seakan memberontak
dari dalam diriku. Akankah dia memiliki perasaan yang sama denganku? Aku harap
jawabannya adalah Iya.
Ku
berjalan menghampirinya yang sedang berdiri di tengah lapangan. Ku kumpulkan
keberanianku untuk menanyakan maksud lirik lagu itu. Jantungku berdegup
kencang. Sangat kencang hingga tetesan air mengalir di tubuhku. Seakan ada
dorongan besar dari dalam diriku agar aku berani menghampirinya. Ku langkahkan
kaki ini perlahan. Sambil ku mengarang kalimat-kalimat indah untuk ku tanyakan
nanti. Namun saat langkah ini sampai pada setengah jalan, dari arah seberang
terlihat seorang wanita berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat. Aku
tercengang. “siapa dia? Siapa wanita itu?” tubuhku bergetar. Dengan Perasaan
yang sangat kacau ku lanjutkan langkah ini. Dengan suara yang tegas, dia
memperkenalkan wainita itu kepadaku.
“assalamualaikum
sovi, kenalkan dia pacarku. Orang yang sangat aku sayang.”
Mendengar
kalimat itu terlontar dari mulutnya, perasaanku semakin hancur. Ku berlari
menjauh dari mereka. Sekuat tenaga aku berlari. Secepat itu pula air mataku
menetes membasahi pipiku. Tanganku bergetar saat ku membaca surat darinya. “Apa
ini arti dari semuanya? Apa benar selama ini ku tak berarti sedikitpun
untukmu?. Semua pertanyaanku terjawab sudah. Dan lagu itu hanya SEBATAS LIRIK
LAGU YANG TAK BERARTI APA-APA.
Dwi Rahayu Novianti~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar